Sabtu, 11 April 2015

PENGANTAR BISNIS BISNIS INTERNASIONAL

BISNIS INTERNASIONAL
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.
Menurut Ball dan Wendell, Bisnis Internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang d bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa (http://lenypunya.blogspot.com).
Ada beberapa keuntungan melakukan Bisnis Internasional antara lain.
  1. Manufaktur
adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang
mentah
atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  1. Bisnis jasa
adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible (tak berwujud), dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contohnya adalah konsultan dan psikolog.
  1. Pengecer dan distributor
adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
  1. Bisnis pertanian dan pertambangan
adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  1. Bisnis finansial
adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  1. Bisnis informasi
adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  1. Utilitas
adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang biasanya didanai oleh pemerintah.
  1. Bisnis realestate
adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.





BAB II
PEMBAHASAN


A.    Hakikat Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian, yaitu.
1.      Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “neraca perdagangan antar negara” atau “balance of trade”.
Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut.
Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “neraca pembayaran” atau “balance of payments”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami pertambahan devisa negara. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi pengurangan devisa negara.
2.      Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.
Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Semua bentuk transaksi internasional takan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.




B.     Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Alasan melaksanakan Bisnis Internasional adalah sebagai berikut.
1.       Masalah mobilitas faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah (land), tenaga kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau keterampilan (skill).
  1. Mobilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain. namun pada kenyataannya tidak semua faktor produksi dapat mobil secara internasional. Menurut Adam Smith, labour merupakan faktor produksi yang paling mobil. Masalah perbedaan sistem moneter. Setiap negara memiliki mata uang sendiri. Adanya perbedaan mata uang dari setiap negara, perbedaan kebijakan ekonomi moneter, pada gilirannya mempengaruhi sistem lalu lintas pembayaran internasional dan sistem lalu lintas modal.
  2. Masalah batas-batas negara yang berdaulat. Adanya batas-batas dari suatu negara dengan negara yang lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan politik dalam perdagangan misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil industri didalam negero, larangan impor, quota dan blok perdagangan. Adanya kedaulatan mengakibatkan bea masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea impor dari negara lain.
  3. Masalah transport cost. Ongkos angkut dari pabrik kepasar atau kepelabuhan meninggikan harga asal pabrik. Ongkos pengangkutan barang ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang diperoleh untuk komoditi ekspor tersebut tepat.
  4. Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
6.       Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
7.       Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.

C.    Tahap- tahap Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi.
Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut.
1.      Ekspor Insidentil (Incident At Export)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
2.      Ekspor Aktif (Active Export)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut.
Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
3.      Penjualan Lisensi (Licensing)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
4.      Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara.
2.      Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi.










DAFTAR PUSTAKA





Sabtu, 21 Maret 2015

PENGANTAR EKONOMI MAKROUang, Perdagangan dan Spesialisasi

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Perekonomian dunia telah mengalami perubahan yang sangat drastis dalam dua setengah abad belakangan ini, mula-mula perubahan tersebut terutama berlangsung di Negara-negara maju, kegiatan perdagangan yang bertambah efesien selanjutnya menimbulkan pula perkembangan spesialisasi dalam kegiatan produksi. Bertambah pentingnya peranan perdagangan dan spesialisasi kegiatan memproduksi merupakan ciri penting dari suatu perekonomian modern.
Ada beberapa kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam suatu masyarakat yang relatif primitive, antara lain :
1.    Produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri,  dalam prekonomian yang masih primitif, yang lazim dikenal sebagai perekonomian subsisten, unit-unit produksi terutama terdiri dari keluarga petani tradisional, Petani seperti itu menggunakan cara dan alat bercocok tanam yang masih sederhana. Tingkat produktivitasnya kegiatan mereka masih rendah dan tingkat produksi hanya cukup untuk kehidupan yang sederhanan, jarang sekali terdapat kelebihan (surplus) produksi yang dapat dijual di pasar.
2.    Perdagangan Barter, dalam perekonomian subsisten yang masih sangat primitif, perdagangan dilakukan secara barter, yaitu perdagangan secara pertukaran barang dengan barang. Dalam perdagangan seperti itu haruslah wujud keadaan di mana seseorang ingin menukar barang yang dihasilkannya dengan suatu barang lain dan seorang lain memproduksi barang yang diingini orang yang pertama dan bersedia menukarkan barang tersebut dengan barang yang dihasilkan yang pertama.
3.    Pola Perdagangan Perekonomian Subsisten, pada saat ini perdagangan secara barter tidak banyak lagi dilakukan. Pada perekonomian subsisten ini uang telah digunakan sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Uang, Perdagangan dan Spesialisasi
1.    Perekonomian uang
Perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam kegiatan tukar menukar (perdagangan) dikenal sebagai perekonomian uang. Namun demikian pentingnya uang dalam masyarakat berbeda satu sama lain. Dalam perekonomian subsisten uang tidak terlalu penting peranannya karena kegiatan perdagangan masih sangat terbatas, sebaliknya dengan di Amerika Serikat dan Jepang.
Secara umum, kemajuan perekonomian akan menyebabkan peranan uang menjadi semakin penting dalam perekonomian. Hal ini karena makin maju perekonomian maka makin penting kegiatan perdagangan dalam perekonomian tersebut. Dalam perekonomian subsisten perdagangan adalah terbatas karena produksi yang dihasilkan terutama untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Penggunaan uang telah memungkinkan mereka melakukan spesialisasi, yaitu setiap orang tidak lagi menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan, tetapi mengkhususkan menghasilkan barang atau jasa yang dapat disediakannya dengan lebih efisien.

2.    Perdagangan dan Spesialisasi
Contoh sederhana tentang spesialisasi perdagangan adalah antara petani, tukang kayu dan tukang jahit tidak perlu menghasilkan semua barang yang mereka ingini. Yang mereka perlu lakukan adalah melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-barang sehingga dapat dihasilkand engan cara yang paling efisien. Maka petani akan menghasilkan makanan, tukang kayu menghasilkan peralatan pertanian dan peralatan rumah tangga, dan tukang jahit menghasilkan pakaian.
Wujudnya spesialisasi yang tinggi merupakan cirri penting suatu perekonomian modern. Terdapat kaitan yang rapat antara perkembangan ekonomi dan spesialisasi dimana semakin tinggi perekembangan ekonomi, semakin tinggi pula tingkat spesialisasi. Sebaliknya tanpa spesialisasi suatu perekonomian tidak dapat mencapai perkembangan yang tinggi.            Spesialisasi semakin berkembang sebagai akibat penggunaan uang dan sebagai akibat perkembangan perdagangan. Artinya perdagangan yang bertambah luas dan semakin efisien akan menimbulkan spesalisasi yang lebih baik. Selanjutnya spesialisasi akan mempercepat perkembangan ekonomi.
Kebaikan- kebaikan Spesialisasi untuk perkembangan ekonomi, antara lain.
a.         Mendorong perkembangan teknologi
b.         Mempertinggi efisiensi pengguna faktor produksi
c.         Mempertinggi efisiensi memproduksi

B.       Pelaku- pelaku Kegiatan Ekonomi
Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu.
  1. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, dan beberapa faktor lain,yaitu barang-barang modal,kekayaan alam, dan harta tetap seperti tanah dan bangunan. Mereka menawarkan faktor-faktor produksi ini kepada perusahaan,sebagai balas jasa perusahaan akan memberikan berbagai jenis pendapatan ke rumah tangga,baik itu upah ,bunga , sewa dan kleuntungan lainnya.
  1. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangakan seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, orang atau sekumpulan orang tersebuat disebut pengusaha yang mengorganisasi faktor-faktor produksi sehingga barang dan jasa yang diperlukan rumah tangga dapat di produksi sebaik-baiknya, tujuannya adalah untung memperoleh keuntungan dari usaha mereka.
  1. Pemerintah
Yang dimaksud dengan pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi, dan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan supaya mereka tidak merugikan masyarakat secara keseluruhan. Selain mengatur dan mengawasi pemerintah juga melakukan sendiri kegiatan kegiatan ekonomi,yaitu mengembangkan prasarana ekonomi dan mengembangkan prasarana sosial.
Untuk membiayai pengluarannya pemerintah mengenakan pajak kepada rumah tangga dan perusahaan ,,pajak di bedakan jadi pajak langsung dan pajak tidak langsung ,selain dari pajak pemerintah mendapat pula pendapatan dari pembayaran royalti dari perusahaan yang mengekploitasi kekayaan alam dan keuntungan dari perusahaan yang di milikinya.

C.      Sirkulasi Aliran Pendapatan
Ahli-ahli ekonomi biasanya membuat suatu diagram yang di namakan Sirkulasi Aliran Pendapatan.Diagram itu memberikan gambaran tentang aliran-aliran seperti :
1.    Faktor-faktor produksi
2.    Pendapatan
3.    Barang-barang dan jasa –jasa
4.    Pengeluaran, antara sektor–sektor dalam kegiatan ekonomi
Dalam sirkulasi aliran pendapatan yang sederhana dimisalkan bahwa pemerintah tidak wujud dan tidak melakukan campur tangan dalam kegiatan perekonomian. Dengan demikian sirkulasi aliran pendapatan biasanya hanyalah menunjukkan bentuk aliran faktor produksi, pendapatan, barang serta jasa dan pengeluaran, antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.

1.    Jenis- jenis Aliran yang Wujud
Perekonomian di bedakan dalam dua sektor : sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor-faktor produksi yang akan menawarkan sumber-sumber daya kepada pengusaha dan para pengusaha akan menyambut tawaran tersebut karena mereka memerlukan faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Penawaran dan penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan mewujudkan dua macam aliran, yaitu, aliran barang dan aliran uang.
Interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dalam dua jenis kegiatan berikut :
a.  Menentukan jenis-jenis barang dan jasa yang perlu di produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b.  Menentukan bagaimana faktor-faktor produksi akan di alokasikan keberbagai faktor produksi.
2.    Sirkulasi Aliran Pendapatan dan Ekonomi Pasar
a.    Pasar Barang, adalah tempat dimana para pembeli dan para penjual dari suatu barang atau jasa melakukan interaksi untuk menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang di perjual belikan
b.    Pasar Faktor, adalah tempat dimana para pengusaha ( pembeli faktor-faktro produksi ) mengadakan interaksi dengan pemilik faktor-faktor produksi yang akan di gunakan dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang di minta masyarakat.

D.  Mekanisme Pasar
Pada umumnya mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tatapi dalam keadaan tertentu ia menimbulkan akibat buruk sehingga di perlukan camur tangan pemerintah untuk memperbaikinya.
  
1.    Kebaikan- kebaikan Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan dapat mendorong perkembangan ekonomi di sebabkan karena ia memiliki beberapa kebaikan yang dijelaskan di bawah ini.
a.       Pasar dapat memberi informasi yang lebih tepat
b.      Pasar memberi perangsang untuk mrngrmbangkan kegiatan usaha
c.       Pasar memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern
d.      Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
e.       Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
2.    Kelemahan Mekanisme pasar
a.         Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu.
b.        Kegiatan Ekonomi Sangat Tidak Stabil Keadaannya.
c.         Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli.

E.  Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah
Yang dimaksud dengan kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dan pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi.
1.    Tujuan Campur Tangan Pemerintah
Berdasarkan kelemahan-kelemahan dari mekanisme pasar seperti yang telah diterangkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari campur tangan pemerintah adalah untuk :
a.    Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan.
b.    Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil.
c.    Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar dapat mempengaruhi psar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.
d.   Menyediakan barang bersama yaitu barang-barang seperti jalan raya, polisi dan tentara yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
e.    Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.
2.    Bentuk-Bentuk Campur Tangan Pemerintah
a.    Membuat Peraturan-peraturan : Tujuan pokok dari peraturan pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai.
b.    Menjalankan Kebijakan Fiskal dan Moneter
c.    Melakukan Kegiatan Ekonomi Secara Langsung : Dalam kegiatan ekonomi terdapat perbedaan nyata antara keuntungan yang dinikmati oleh orang yang melakukannya (keuntungan pribadi) dan keuntungan yang diperoleh masyarakat secara menyeluruh (keuntungan sosial). Adakalanya seseorang memperoleh keuntungan yang besar dalam kegiatan ekonomi yang dijalankan tetapi masyarakat mengalami kerugian.
Kegiatan yang biasa dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi keuntungan perorangan dan memaksimumkan keuntungan sosial, yaitu :
a.    Kegiatan pengankutan kereta api
b.    Perusahaan jasa untuk penyediaan air bersih, listrik dan telepon
c.    Perusahaan jasa pos
Di banyak negara, termasuk kita, kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah bukan saja meliputi bidang-bidang tersebut melainkan banyak bidang lainnya seperti di sektor perkebunan, industri, pertambangan, perbankan,dsb.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.    Perekonomian Modern mempunyai sifat yang sangat bertentangan dalam perekonomian subsisten.
2.    Akibat dari spesialisasi dalam perekonomian modern terdapat pemisahan yang jelas diantara berbagai pelaku kegiatan ekonomi, terutama diantara golangan pekerja dengan golongan pengusaha.
3.    Dalam analisis ekonomi dan khususnya dalam analisis mikroekonomi, selalu dimisalkan pemerintah tidak mempengaruhi kegiatan ekonomi.


DAFTAR PUSTAKA

Sukirno Sadono, mikro ekonomi teori pengantar edisi ketiga, Rineka Cipta Jakrta, 1992.